Antara Fitnah Pembunuhan Mufti Mekkah dan Suriah oleh Wahabi

Joserizal Jurnalis

Joserizal Jurnalis = Relawan Mer-C

Tak heran jika Wahabi membunuh Mufti Suriah Syekh Al Buthi dan tidak mau mengaku sambil bersilat lidah. Sebelumnya mereka membunuh Mufti Mekkah Syekh Abdullah Az Zawawi saat penyerangan Wahabi ke Mekkah dan tidak mau mengaku sambil berkata itu fitnah. Begitu juga Pembantaian Keluarga Syaikh Nawawi al-Bantani al-Syafi’i (Pembesar Syafi’iyyah). Wahabi tidak mau mengakuinya.

Tapi Wahabi mengaku ingin memurnikan Islam. Pendiri Wahabi, Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab memfitnah ummat Islam di Mekkah da Madinah sbg lebih Musyrik daripada kaum kafir Musyrik Mekkah penyembah berhala. Artinya menurut Wahabi, ummat Islam itu murtad dan harus dibunuh.

Karena Bashar Al Assad itu kafir menurut mereka dan Syekh Al Buthi mendukungnya, maka menurut mereka Syekh A Buthi itu kafir dan layak dibunuh. Penghinaan Wahabi thd Syekh Al Buthi sebelum beliau meninggal dan juga setelah beliau meninggal serta kegembiraannya membuktikan hal itu. Tapi sekali lagi Wahabi tidak mau mengaku sambil memfitnah orang lain sbg pelakunya. Akankah kita mempercayai Ahli Fitnah dari Najd?

Kalau mereka sudah berani mengobarkan pemberontakan/Bughot yg membunuh 100 ribu Muslim di Suriah, apa yg menahan mereka untuk membunuh seorang Al Buthi??

Silahkan baca: https://kabarislam.wordpress.com/2012/12/21/sejarah-wahabi-dan-muhammad-bin-abdul-wahhab/ dan https://kabarislam.wordpress.com/2013/03/12/wahabi-tuduh-muslim-lebih-syirik-dari-musyrikin-quraisy-mekkah/ dan https://kabarislam.wordpress.com/2013/03/22/pemberontak-wahabi-yg-dibantu-yahudi-dan-nasrani-as-dan-israel-bunuh-syeikh-al-buthi/

Lihat fitnah kaum Wahabi thd Syekh Al Buti meski beliau sudah meninggal:
Bahkan ia nekat berdusta untuk menjatuhkan kaum yang dituduh sebagai wahabiyah…

Kedustaan beliau inipun diikuti oleh para pecintanya di tanah air kita Indonesia. Terlalu banyak orang sufi yang menuduh kaum wahabi sebagai khawarij dan pemberontak…suka mengkafirkan…, antek-antek penjajah…dan lain sebagainya.

Ternyata sang Mufti Suria ini membela Basyaar Asad habis-habisan…, bahkan mengajak untuk berjihad bersama Basyar Asad….

Sungguh kehinaan…kehinaan..dan kehinaan…
http://firanda.com/index.php/artikel/lain-lain/398-kehinaan-ulama-aswaja-abad-ini-muhammad-sa-id-romadhoon-al-buuthy

Menurut Wahabi Firanda, Syekh Al Buthi yg boleh jadi memang dibunuh Wahabi itu mati hina. Padahal menurut hadits2 Nabi, insya Allah beliau mati syahid:

Club Bilderberg

Ada banyak tanda-tanda kematian syahid, dan sedikitnya ada dua tanda mati syahid bagi kewafatan Syaikh Al Bouti :

1- Syaikh Al Bouti meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh.

Ibnu Abbas ra. berkata : “Pergi diwaktu pagi atau sora ke mesjid untuk mengajar ilmu agama lebih baik disisi Allah daripada jihad fisabilillah.” (R. Abnu An Najar, Kitab Irsyadul ‘Ibad)

2- Syaikh Al Bouti wafat pada malam jum’at.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jum’at atau pada malam jum’at kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur” (HR. Ahmad).

Al-Habib Ali Al-Jufri seorang Ulama Aswaja internasional dari Yaman mengatakan: “Aku telah menelefonnya dua minggu sebelum kewafatannya dan beliau (Syeikh Dr. M. Said Ramadhan Al-Bouti) berkata pada akhir percakapan: “Tidak akan lama umurku melainkan beberapa hari lagi. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakan aku.” (Habib Rizieq shihab).

Dekianlah proses kematian khas para Ulama Aswaja, kelak di kemudian hari, kematian Syaik al Bouti akan dicatat sebagai kematian yang indah untuk dikisahkan, menambah daftar kisah-kisah indah kematian khusnul khotimah para Ulama Aswaja, yaitu kematian-kematian yang sangat dikenali proses kematiannya, tanpa teka-teki, tanpa kemisteriusan, tak perlu dirahasiakan sebagaimana proses kematian para ulama suu’. Alhamdulillah wa syukru lillah….
http://ummatipress.com/2013/03/24/firanda-kenapa-dendam-kepada-syaikhmohammad-said-ramadhan-al-bouti/comment-page-1/

Sebagaimana kita ketahui, Muhammad bin Abdul Wahhab lahir dan besar di Najd, sehingga beliau disebut juga Muhammad bin Abdul Wahhab An Najdi. Nah ternyata Nabi telah mengisahkan kepada kita tentang Najd yang merupakan tempat timbulnya fitnah:
Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)
حدثنا عبد الله ثنا أبي ثنا أبو سعيد مولى بنى هاشم ثنا عقبة بن أبي الصهباء ثنا سالم عن عبد الله بن عمر قال صلى رسول الله صلى الله عليه و سلم الفجر ثم سلم فاستقبل مطلع الشمس فقال ألا ان الفتنة ههنا ألا ان الفتنة ههنا حيث يطلع قرن الشيطان
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id mawla bani hasyim yang berkata telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba’ yang berkata telah menceritakan kepada kami Salim dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410 dengan sanad shahih]

https://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab/
.Tternyata yang dibantai adalah kelompok Syi’ah dan Sunni pendukung Bashar oleh pemberontak Wahabi termasuk Syekh Al Buthi.

Joserizal Jurnalis, Relawan Medis Mer-C:

BILDERBERG DAN KRISIS SURIAH

Thursday, 05 July 2012 12:18
Sekarang, soal Krisis Suriah, diundang dua orang dengan posisi yang berbeda tapi dalam rangkaian program yang sama, “Jatuhkan Bashar”.

Bassma Kodmani, head of Foreign Affair of Syrian National Council, yang merupakan kelompok oposisi di Suriah, dan Marcus Agius, excecutive consultant BBC, telah menghadiri Bilderberg Meeting di Hotel Westfield Marriott, Virginia USA.

Bilderberg adalah sebuah organisasi lobby Zionis, dan merupakan bagian dari kelompok Freemasonry. Dideklarasikan di hotel Bilderberg, Netherland, tahun 1954. Anggotanya adalah para bankir, industrialis, pengusaha, dan nobelist atau peraih nobel. Konon, mereka adalah kelompok sangat berpengaruh yang menentukan siapa yang pantas jadi presiden AS dan menelurkan keputusan-keputusan besar, seperti dalam pertemuan di St. Moritz, Switzerland, 2011, mengenai bagaimana memperbesar perang di Libya. Hasilnya, empat bulan kemudian, Qaddafi terbunuh.

Sebelum pemilihan umum, Obama dan Hillary diundang menghadiri Bilderberg Meeting tahun 2008. Tentu bukan sekadar diundang, tapi mereka juga harus memaparkan program-program. Evaluasi anggota pertemuan itulah yang membuat salah satu dari mereka menjadi presiden AS.

Sekarang, soal Krisis Suriah, diundang dua orang dengan posisi yang berbeda tapi dalam rangkaian program yang sama, “Jatuhkan Bashar”. Dalam perjalanannya, BBC terbukti merekayasa foto kejadian pembantaian di Houla, yang ternyata adalah foto pembantaian di Irak. Tujuannya untuk membentuk opini dunia bahwa rezim Bashar melakukan pembantaian massal.

Oleh sebab itu, PBB harus segera memutuskan intervensi militer demi kemanusiaan, menyelamatkan rakyat Suriah dari pemimpinnya yang kejam. Dengan berlalunya waktu, ternyata yang dibantai adalah kelompok Syi’ah dan Sunni pendukung Bashar. Akibatnya, Bilderberger dengan antek-anteknya, PBB dan BBC, gigit jari dengan rencana mereka, karena rekayasa mereka gagal.

Bagaimana dengan kaum muslimin?

Kaum muslimin kebagian peran lapangan dan sudah barang tentu berdarah-darah….

http://majalah-alkisah.com/index.php/component/content/article/1115-joserizal-jurnalis-relawan-medis-mer-c-bilderberg-dan-krisis-suriah

Satu Tanggapan

  1. Perbedaan antara ulama sejati dan ulama su’u adalah di saat kewafatannya. Insya Allah syekh al-Buthi meninggal syahid…

Tinggalkan komentar