Cara Nabi Menghadapi Penghina Istri dan Sahabat Nabi

Ini ada kisah bagaimana Nabi menghadapi orang2 yg memfitnah istrinya, Siti ‘Aisyah dgn Zina. Nabi tidak mengkafirkan dan membunuh mereka sebagaimana banyak orang sekarang ini.
Tapi menegurnya dan memaafkan mereka. Sehingga para pemfitnah/penghina tsb (kecuali tokoh Munafik Abdullah bin Ubay bin Salul dan pengikutnya) tetap Islam dan wafat dalam keadaan Islam.

Saat Khalid bin Walid menghina sahabat Nabi, Abdurrahman bin ‘Auf pun Nabi hanya menegurnya. Tidak mengkafirkannya dan membunuhnya. Sehingga Khalid bin Walid tetap jadi pahlawan pembela Islam dan dijuluki Nabi dgn Syaifullah atau Pedang Allah:

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah saw. lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka. (Shahih Muslim No.4611)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/04/07/keutamaan-sahabat-nabi-muhammad-saw/

Bagaimana kalau ada orang sekarang menghina istri dan sahabat Nabi?

Bawa saja ke Pengadilan agar bisa dihukum. Jika perlu diusulkan agar hukumannya mati sehingga orang tidak sembrono.

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Aku akan mendahului kalian berada di telaga dan niscaya aku akan bertengkar dengan beberapa kaum namun aku dapat mengalahkan mereka lalu aku berkata: Wahai Tuhanku, tolonglah sahabat-sahabatku, tolonglah sahabat-sahabatku. Lantas dikatakan: Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang telah mereka perbuat sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.4250)

Coba baca:
Saidatina Aisyah berkata: Lalu Sayidina Abu Bakar orang yang selalu memberi nafkah kepada Mistah kerana dia adalah salah seorang daripada kaum keluarga Abu Bakar dan seorang miskin berkata: Demi Allah! Aku tidak akan memberikan nafkah kepadanya lagi selepas dia memfitnahkan Saidatina Aisyah r.a. Sebagai teguran terhadap tindakan itu Allah s.w.t menurunkan ayat :

…وَلَا يَأْتَلِ أُولُوا الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى

sehingga ayat..

O أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ..

Yang bermaksud: Dan janganlah orang-orang yang berharta serta lapang hidupnya di antara kamu bersumpah tidak mahu lagi memberi bantuan kepada kaum keluarga sehinggalah kepada firman Allah s.w.t yang bermaksud: Tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu. Hibban bin Musa berkata: Abdullah bin Al-Mubarak menyebut: Inilah ayat yang paling aku harapkan dalam Kitab Allah. Abu Bakar berkata: Demi Allah! Memang aku inginkan keampunan Allah s.w.t. Lalu Abu Bakar kembali memberikan nafkah kepada Mistah sebagaimana biasa dan berkata: Aku tidak akan berhenti memberi nafkah kepadanya.
http://raindelights.blogspot.com/2012/01/diriwayatkan-oleh-imam-muslim.html

“Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum pembebasan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hadid [57]: 10)

http://saripedia.wordpress.com/tag/berapa-jumlah-sahabat-nabi-saw/

Sahabat Nabi artinya  orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.

Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkala Rasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.

Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.

Ahmad Sarwat, Lc.

http://www.rumahfiqih.com/ust/e2.php?id=1147399205

Ka’ab mengatakan,

وَالْمُسْلِمُونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرٌ وَلَا يَجْمَعُهُمْ كِتَابٌ حَافِظٌ

Kaum muslimin yang ikut bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat banyak. Tidak ada kitab yang mampu menuliskan semua nama mereka, demikian pula tidak ada orang yang mampu mengahafalnya. (HR. Bukhari 4418 dan Muslim 2769)

Kedua, ada sebagian ulama yang menegaskan angka tertentu ketika menyebut jumlah sahabat. Namun pendapat semacam ini adalah hasil ijtihad mereka. Diantaranya adalah al-Hafidz Abu Zur’ah ar-Razi (guru Imam Muslim). Beliau menegaskan bahwa jumlah sahabat ada 114.000 orang. Keterangan beliau ini disebutkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab al-Jami’ 2:293.

Abu Zur’ah Ar-Razi menyebutkan bahwa jumlah sahabat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari 100.000… dan diriwayatkan bahwa jumlah mereka 114.000. Yang menegaskan angka ini adalah as-Suyuthi rahimahullahdalam al-Khashais al-Kubro (Ghizaul Albab, 1:37).

 

Satu Tanggapan

  1. Aminn ya robbal alamien,, terimakasih atas doanya,,

Tinggalkan komentar